10 New Bali Project
Didirikan oleh Pemerintah Indonesia, Proyek 10 new Bali dilaksanakan untuk membangun 10 pusat wisata baru dengan meniru lokasi yang sangat populer,yaitu Bali. Perekonomian di Bali bergantung pada sektor pariwisata dan menarik ratusan ribu wisatawan setiap tahunnya. Dengan ratusan pulau yang dapat dipilih, Indonesia berpeluang untuk menggerakkan perekonomian dengan proyek pariwisata yang akan membawa manfaat besar bagi negara. Proyek ini memiliki target untuk meningkatkan devisa selain meningkatkan angka ketenagakerjaan secara signifikan. Untuk mencapai ini Indonesia akan berfokus pada peningkatan transportasi, program pengembangan pariwisata yang lebih baik, lebih banyak nya akses udara, dan faktor pertumbuhan penting lainnya.
Proyek Mandalika
Bertepatan dengan proyek 10 new Bali, Proyek Mandalika direncanakan untuk meningkatkan pariwisata di Lombok secara besar besaran. Didukung oleh Perusahaan Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), proyek tersebut telah mendapatkan $ 3 milyar USD untuk pengembangan. Idenya adalah untuk menciptakan pengalaman kelas dunia, menjadi tujuan bagi wisatawan, dan menjadi zona ekonomi khusus (KEK). Sementara tujuan utama dari Pemerintah adalah untuk mereplikasi kesuksesan Bali, lokasi ini bertujuan untuk berkembang lebih jauh demi mencapai kesuksesan. Beberapa sorotan utama dari proyek ini termasuk dapat diaksesnya hub bandara utama (Singapura, Thailand, dan Australia dan akomodasi yang terdiri dari lebih dari 10.000.000 kamar hotel dari merek ternama termasuk Pullman, Club Med, dan Grand Mercure Hotel. Proyek ini tidak hanya berhenti di situ; yang juga diimplementasikan di pulau itu adalah taman hiburan, taman ecofriendly, wisata air, hutan bakau, dan bahkan sirkuit MotoGP. Inisiatif pemerintah bertujuan untuk menempatkan Lombok di peta sebagai tujuan wisata yang diinginkan untuk semua orang. Fokus dari proyek ini adalah untuk memastikan bahwa kelestarian lingkungan diterapkan di setiap aspek. Ini akan mencakup teknologi ramah lingkungan seperti PLTA, Solar Panel, tanaman SWRO, dan hingga 51% "ruang hijau" yang didedikasikan untuk melestarikan alam dan menciptakan pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Fokus utama dari rencana ini adalah memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk memasok listrik ke hotel, bisnis, dan kota. Pembangkit listrik seluas 50 hektar akan dibangun untuk menghasilkan energi ini pada tahun 2025. Tenaga listrik tersebut juga akan memasok taman hiburan, vila pribadi, dan kompleks arena balap yang semuanya bertujuan untuk dikembangkan di tahun-tahun mendatang. Bertepatan dengan fokus keberlanjutan lingkungan, pembangkit listrik tersebut akan menjadi pembangkit tenaga surya. Selain menyediakan listrik, energi ini juga akan digunakan untuk bercocok tanam secara organik dengan memanfaatkan ruang kosong di bawah panel surya. Untuk menambah perkembangan ini, rencana ini juga akan membuat kereta api ringan listrik, kereta gantung, pemandangan panorama, dan taman ekologi.
51% dari lanskap harus di dedikasikan untuk ruang hijauhanya dalam upaya untuk mempertahankan lingkungan alam dan meningkatkanpengalaman berwisata. Ini akan memungkinkan lanskap alam berkembang dan satwaliar dengan damai. Di area fokus ini, Pemerintah bertujuan untuk membatasisemua aktivitas yang dapat merusak lingkungan dan hanya mengizinkan berjalankaki& bersepeda yang berdampak rendah terhadap lingkungan. Teknologi ramah lingkunganseperti pembangkit SWRO, pengolahan air, instalasi pembuangan, danenergi pasangsurut juga akan diterapkan di pulau itu.
Proyek Mandalika memiliki satu titik fokus utama yang disebut sebagai "masa depan hijau". Hal ini berkaitan dengan fokusPemerintah pada keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan dan akan diterapkan di semua proyek yang dimulai dari pariwisata. Fokus kuat "masa depanhijau"akan berada pada resort yang akan membutuhkan bangunan baru untuk melindungi lingkungan apa pun yang terjadi. Lombok dapat mengikuti contoh yang ditetapkan oleh Bali untuk memahami praktik kontemporer dan berkelanjutan.
Lombok menjadi salah satu lokasi investasi teratas diseluruh Asia, menjadikannya fokus utama bagi kepentingan Pemerintah dan perekonomian. Pemandangan alam, samudra biru, dan keanekaragaman hayati merupakan faktor utama popularitas Lombok. Menurut Tourism Solutions International (TSI), jumlah hotel baru yang sedang dibangun diharapkanmeningkat dua kali lipat pada tahun 2022. Sebagian besar pembangunan ini akan dilaksanakan di daerah sekitar Lombok Selatan dan menghasilkan jutaan untukperekonomian.